Pages

Sunday, April 3, 2011

aku 'Akhwat' biasa.....

Surat cinta ini aku hadirkan untukmu, teman seperjuangan, saudari yang kucintai karna Allah.
Ukhtiku yang kusayang,
Maafkanlah jikalau surat ini mengganggu waktumu, menyita perhatianmu, mengusik hatimu, memanaskan emosimu.
            Mohon maaf,
Tak pernah terbesit satu waktupun aku melukaimu
Aku hanya ingin bercerita, berbagi kasih, berbagi pengalaman.
Ukhtiku yang kusayang,
            Aku ingin memahami dirimu, mengerti hatimu, menjadi pendengar setiamu, menolong semampuku.
            Dan aku harap, kau juga memahami diriku.
Ukhtiku yang kusayang,
Aku ini hanyalah gadis biasa.
Islam agamaku, Allah Tuhanku, Al-Qur’an kitabku, dan Muhammad nabiku.
            Aku berbusana sesuai dengan yang diperintahkan agamaku, memakai pakaian yang sesuai syar’i. memang caraku berpakaian dengan dirimu berbeda kawan, namun sungguh aku dan dirimu sama.
Kau dan aku adalah gadis remaja yang sama-sama sedang mencari jati diri.
Kau dan aku sama-sama senang bersenda gurau dan bertukar cerita tentang cinta, sahabat, impian dan harapan.
            Kau dan aku sama-sama sedang menjalani masa muda, masa penuh dengan sejuta asa dan rasa, dimana masa-masa ini rasa ingin memiliki, diperhatikan oleh lawan jenis sedang maraknya bergejolak dalam jiwa.
            Cara pandangku denganmu mungkin berbeda.
Aku lebih suka memendam dalam hati rasa cintaku, membiarkannya tumbuh dengan cara yang kukehendaki, agar takan terjadi “cinta yang salah alamat”.
            Sedangkan kau lebih senang mengungkapkan rasa sucimu itu pada orang yang kau kehendaki sekarang, dengan jujur tanpa paksaan.
Sungguh kawan, aku tak pernah melarangmu. Allah yang melarangmu.
            Aku hanya memaparkan, menceritakan mana yang baik, mana yang salah, yang telah jelas Allah tuangkan dalam kitabNya. Namun langkah selanjutnya ada padamu.

Kawan, ada apa dengan pandangan itu?
            Pandangan takut, jika kau melakukan hal yang diluar ajaran Islam.
Kawan, ada apa dengan gerak-gerik itu?
            Seakan kau menghindar, karna takut kau melakukan hal yang diluar syar’I didepan mataku.
Kawan ada apa dengan keraguan itu?
            Keraguan bahwa kau akan mengucapkan hal yang tak patut, tak sepantasnya, diuar apa yang Nabimu ajarkan padamu, didepanku.
Kawan, jangan takut padaku. Takutlah pada ALLAH!
Allahlah Tuhanmu, bukan aku.
Allahlah yang melihatmu, bukan aku.
Allahlah yang menilaimu, bukan aku.
Allahlah yang menciptakanmu, bukan aku.
            Lantas, kenapa kau takut berbuat dosa dihadapanku?
Takutlah pada Allah ukhti, Dialah Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha dari segala Maha.
            Ialah yang melihatu, Ia yang mengawasimu, dimanapun kamu berada.
Sungguh ukhti, aku sama sepertimu,
Aku hanyalah seorang gadis biasa yang banyak dosa dan cela.
Hatiku tak sebersih yang kau kira,
Amalanku tak sebaik yang kau duga,
Hijabku tak serapat yang kau anggap,
Dan jalan pikiranku tak selalu lurus mengikuti perintahnya.
            Ukhtiku yang kusayang,
Sungguh sangat berdosa diriku, bila kau takut padaku bukan pada Tuhanmu.
Ketahuilah wahai saudariku,
Aku temanmu, aku sahabatmu,
            Bersama-sama kita menapaki jalan Islam, menyusuri perjalanan menuju syurga abadi, tempat dimana kita aan menjadi bidadari surga, permata yang mahal nan indah, yang dicari oleh semua penambang berbakat.
            Jadi ukhtiku yang kusayang,
Tolong, anggaplah aku sebagai sahabatmu,
Jangan ragu bercerita padaku,
Jangan malu utarakan rasamu,
Jangan ragu bersenda gurau denganku,
            Aku dan kamu sama wahai ukhti, :), kita adalah gadis remaja yang sedang dihiasi oleh rasa cinta dan akrabnya sahabat untuk berbagi suka dan duka.
            Yang membedakan kita hanyalah derajat dimata Allah.
Aku sayang padamu, dan (sekali lagi aku tekankan) aku hanyalah manusia biasa.
Maafkan aku jika menyakitimu, aku hanya mengutarakan, apa yang ingin kuucapkan.
Aku sama sepertimu, dan kaupun bisa sepertiku,
Tetaplah bertahan ukhti, pada jalan kebenaran,
Jangan pernah lelah,
Jangan pernah menyerah,
Jangan pernah berputus asa.
            Karna ridha Allah menanti kita…. 

No comments:

Post a Comment