aku tak bisa berhenti menangis.
sejak tanggal 19, sampai hari ini (7 agustus 2013)...
kemarin adalah pukulan telak, yang nyata membuat diriku koyak..
aku tak bisa makan,
aku tak bisa tidur,
aku tak bisa tenang,
kemarin ia mengatakan bahwa ia memang telah jadian dg mala, sejak tanggal 31 juli,
dan aku baru mengetahui seminggu setelahnya, yakni tanggal 6 agustus..
aku tidak bisa menuliskan betapa aku sakit dan terluka..
sakit ini terlalu sakit sampai aku tidak dapat mengatakannya, tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku ...
hatiku bengkak. aku menangis, hatiku bengkak dan rusak,
aku bahkan tak dapat lagi mengungkapkan apa yang kurasakan lewat puisi. semua mandek.
yang bisa kutulis di kertas-kertas itu hanya hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu
begitu terus sampai kertas habis, dan aku hanya bisa menangis dan merobeknya.
luka ini dahsyat,
luka ini teramat pedihnya...
yang dapat kulakukan untuk menenangkan hatiku hanyalah shalat dan membaca Al-Qur'an..
aku tahu hanya Allah yang dapat membantuku, dan menghibur hatiku yang remuk redam.
aku terlalu takut untuk makan, karna yang terlintas hanyalah ceritanya ttg gadisnya yang sakit..
aku terlalu takut untuk tidur karna setiap kupejamkan mataku yang
kulihat adalah dia menggenggam tangan gadisnya, dan dia menyatakan cinta
padanya.
aku terlalu takut untuk duduk diam, karna yang terkuak adalah ucapan
'sayang' yang dia lontarkan pada gadisnya, dan malamnya yang dihabiskan
untuk menelponnya.
aku sungguh tak sanggup untuk menerima semuanya,
aku sungguh tak sanggup untuk melihat semuanya ..
aku ingin pergi dan terantuk, dan melupakan semuanya ..
aku tak tidur selama empat hari ini,
aku tak makan selama empat hari ini ,
aku TAKUT !
aku ingin menutup mata namun pikiranku melanglang antara dia dan gadisnya ...
aku takut akan diriku sendiri, aku takut melihat cermin, aku takut berpikir, aku takut terjaga.
air mata ini takkan habis, hatiku sesak oleh sakit dan derita itu,
aku kuatkan hatiku dg menguatkan bahwa INI SALAHKU !
dia bilang aku tidak menghargainya,
dia bilang aku tidak menganggap dia laki-laki,
dia bilang aku terlalu egois,
lalu apa ? setelah aku berusaha berubahpun dia tak akan ada di sisiku ...
jadi yang sekarang tersisa adalah meyakinkan diri bahwa aku pantas menerima semua ini.
ini hukumanku karna menyia-nyiakan, hal yang tak pernah kumengerti di bagian mana menyia-nyiakannya..
gema takbir berkumandang,
selama empat hari ini detak jantungku selalu berpacu lebih cepat..
aku harap jangan bedug yang ia pukul
lebih baik mereka pukul kepalaku.
aku mau LUPA !
No comments:
Post a Comment