Lika-liku hidup, indah semu yang menjerat, ketakutan yang mengikat, hidup kadang tak indah dan adil, namun percayalah itulah keadilan yang seadil-adilnya dari-Nya, raih tanganku sahabat, dan kita bersama-sama berjihad menuju ridha-Nya... :)
Thursday, September 19, 2013
buat kamu Boobo
kutulis ini saat aku rindu padamu
rindu yang sampai saat ini masih mengakar dihatiku
tentang sakitnya masa hilang dan pergi
tentang perihnya cinta yang menghakimi
ya, cinta itu mengatur hidupku belakangan ini,
terseret dan terseok dalam sakit
tak ada hati untuk bertahan ataupun pergi
karna dalam seretan itu, cintaku bersemi
mencintaimu itu candu, candu yang tak lepas dalam keseharianku
mencintaimu itulah hidupku, alasanku untuk tetap berdiri dan tersenyum
mencintaimu itu sakit, ya itu menyakitkan
mencintaimu itu menggulung asa, menggelar luka
namun yang anehnya,
saat aku sakit, aku malah mencinta
saat aku menangis, aku malah tertawa
saat aku tersiksa, aku malah bahagia
ya, hanya denganmu aku bisa tetap mencinta sekaligus terhujam
hanya denganmu aku bisa merasakan sakit dan bahagia disaat bersamaan
hanya dengamu aku bisa merasakan rindu dan juga benci disaat bersamaan
hanya denganmu, aku rela mencintai dan tersakiti
orang bilang itu bodoh,
namun aku nyaman dengan kondisiku
orang bilang ngga punya otak,
tapi dasarnya aku paham dan aku memilih ini
orang bilang gila,
namun aku ikhlas jika kau pergi dan aku tetap disini
tentang kamu yang tak pernah lagi menoleh ke belakang
tentang kamu yang tak hadir saat ingin kugenggam
tentang kamu yang menghilang saat aku menjadi arang
tidakkah kau paham bahwa aku tak bisa mengganggumu sekarang
serindu-rindunya aku yang selalu kupendam
tidakkah kau mengerti kenapa aku diam dan pergi
secinta-cintanya aku , aku pun tahu diri
dia wanita, aku pun sama
aku tak mau ia sakit, dan jika artinya itulah yang merusakku, aku mafhum
aku tak mungkin mengusik harimu lagi
kau sadar kan, kau telah bahagia !
dia wanita yang kau pilih untuk mengisi bagian itu,
bagian yang dulu pernah jadi milikku
dia wanita yang kau pilih untuk berbagi sukamu,
suka yang pernah kau curahkan padaku
kau memang memintaku jangan pergi
tapi apakah kamu belum paham juga ..?
aku lebih suka menghilang dan mencintaimu dalam diam
daripada disini tersenyum dusta,
kau bilang kau benci melihatku menangis
menurutmu kenapa aku menangis seperti itu ??
kau bilang kau benci melihatku pesimis
menurutmu kenapa aku bisa down begitu ??
sadarlah sayang bahwa aku butuh waktu untuk menyembuhkan lukaku
sadarlah sayang bahwa aku tak mampu tetap disini dan melihatmu mencintainya
sadarlah sayang aku ikhlas melihatmu bahagia,
sadarlah sayang bahwa aku tetap cinta meski kau tidak
sadarlah sayang,
aku, butuh kamu, yang bahagia. yang tersenyum bahagia.
itu lebih dari cukup untukku.
Andy Dhamar Jati
rindu yang sampai saat ini masih mengakar dihatiku
tentang sakitnya masa hilang dan pergi
tentang perihnya cinta yang menghakimi
ya, cinta itu mengatur hidupku belakangan ini,
terseret dan terseok dalam sakit
tak ada hati untuk bertahan ataupun pergi
karna dalam seretan itu, cintaku bersemi
mencintaimu itu candu, candu yang tak lepas dalam keseharianku
mencintaimu itulah hidupku, alasanku untuk tetap berdiri dan tersenyum
mencintaimu itu sakit, ya itu menyakitkan
mencintaimu itu menggulung asa, menggelar luka
namun yang anehnya,
saat aku sakit, aku malah mencinta
saat aku menangis, aku malah tertawa
saat aku tersiksa, aku malah bahagia
ya, hanya denganmu aku bisa tetap mencinta sekaligus terhujam
hanya denganmu aku bisa merasakan sakit dan bahagia disaat bersamaan
hanya dengamu aku bisa merasakan rindu dan juga benci disaat bersamaan
hanya denganmu, aku rela mencintai dan tersakiti
orang bilang itu bodoh,
namun aku nyaman dengan kondisiku
orang bilang ngga punya otak,
tapi dasarnya aku paham dan aku memilih ini
orang bilang gila,
namun aku ikhlas jika kau pergi dan aku tetap disini
tentang kamu yang tak pernah lagi menoleh ke belakang
tentang kamu yang tak hadir saat ingin kugenggam
tentang kamu yang menghilang saat aku menjadi arang
tidakkah kau paham bahwa aku tak bisa mengganggumu sekarang
serindu-rindunya aku yang selalu kupendam
tidakkah kau mengerti kenapa aku diam dan pergi
secinta-cintanya aku , aku pun tahu diri
dia wanita, aku pun sama
aku tak mau ia sakit, dan jika artinya itulah yang merusakku, aku mafhum
aku tak mungkin mengusik harimu lagi
kau sadar kan, kau telah bahagia !
dia wanita yang kau pilih untuk mengisi bagian itu,
bagian yang dulu pernah jadi milikku
dia wanita yang kau pilih untuk berbagi sukamu,
suka yang pernah kau curahkan padaku
kau memang memintaku jangan pergi
tapi apakah kamu belum paham juga ..?
aku lebih suka menghilang dan mencintaimu dalam diam
daripada disini tersenyum dusta,
kau bilang kau benci melihatku menangis
menurutmu kenapa aku menangis seperti itu ??
kau bilang kau benci melihatku pesimis
menurutmu kenapa aku bisa down begitu ??
sadarlah sayang bahwa aku butuh waktu untuk menyembuhkan lukaku
sadarlah sayang bahwa aku tak mampu tetap disini dan melihatmu mencintainya
sadarlah sayang aku ikhlas melihatmu bahagia,
sadarlah sayang bahwa aku tetap cinta meski kau tidak
sadarlah sayang,
aku, butuh kamu, yang bahagia. yang tersenyum bahagia.
itu lebih dari cukup untukku.
Andy Dhamar Jati
Monday, August 26, 2013
susah lupa
8 agustus 2013
aku memang tak pernah berhenti untuk mencintai dia sesulit apapun aku berusaha melupakannya ..
padahal dia sudah punya pacar ...
begitulah caraku berbahagia. aneh memang, tapi itu manjur.
aku menangis jika mengingat ia memiliki kekasih ..
namun
aku bahagia jika mengingat masa manisku dengannya... dan dalam kesadaran penuh bahwa aku memang sudah tak lagi memilikinya ..
tapi cinta itu pilihan dan kita tak pernah tau siapa yang dipilihnya ..
maafkan aku doraemon ..
aku hanya ingin mencintaimu dalam diam ...
maafkan aku ..
Bengkak
aku tak bisa berhenti menangis.
sejak tanggal 19, sampai hari ini (7 agustus 2013)...
kemarin adalah pukulan telak, yang nyata membuat diriku koyak..
aku tak bisa makan,
aku tak bisa tidur,
aku tak bisa tenang,
kemarin ia mengatakan bahwa ia memang telah jadian dg mala, sejak tanggal 31 juli,
dan aku baru mengetahui seminggu setelahnya, yakni tanggal 6 agustus..
aku tidak bisa menuliskan betapa aku sakit dan terluka..
sakit ini terlalu sakit sampai aku tidak dapat mengatakannya, tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku ...
hatiku bengkak. aku menangis, hatiku bengkak dan rusak,
aku bahkan tak dapat lagi mengungkapkan apa yang kurasakan lewat puisi. semua mandek.
yang bisa kutulis di kertas-kertas itu hanya hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu
begitu terus sampai kertas habis, dan aku hanya bisa menangis dan merobeknya.
luka ini dahsyat,
luka ini teramat pedihnya...
yang dapat kulakukan untuk menenangkan hatiku hanyalah shalat dan membaca Al-Qur'an..
aku tahu hanya Allah yang dapat membantuku, dan menghibur hatiku yang remuk redam.
aku terlalu takut untuk makan, karna yang terlintas hanyalah ceritanya ttg gadisnya yang sakit..
aku terlalu takut untuk tidur karna setiap kupejamkan mataku yang kulihat adalah dia menggenggam tangan gadisnya, dan dia menyatakan cinta padanya.
aku terlalu takut untuk duduk diam, karna yang terkuak adalah ucapan 'sayang' yang dia lontarkan pada gadisnya, dan malamnya yang dihabiskan untuk menelponnya.
aku sungguh tak sanggup untuk menerima semuanya,
aku sungguh tak sanggup untuk melihat semuanya ..
aku ingin pergi dan terantuk, dan melupakan semuanya ..
aku tak tidur selama empat hari ini,
aku tak makan selama empat hari ini ,
aku TAKUT !
aku ingin menutup mata namun pikiranku melanglang antara dia dan gadisnya ...
aku takut akan diriku sendiri, aku takut melihat cermin, aku takut berpikir, aku takut terjaga.
air mata ini takkan habis, hatiku sesak oleh sakit dan derita itu,
aku kuatkan hatiku dg menguatkan bahwa INI SALAHKU !
dia bilang aku tidak menghargainya,
dia bilang aku tidak menganggap dia laki-laki,
dia bilang aku terlalu egois,
lalu apa ? setelah aku berusaha berubahpun dia tak akan ada di sisiku ...
jadi yang sekarang tersisa adalah meyakinkan diri bahwa aku pantas menerima semua ini.
ini hukumanku karna menyia-nyiakan, hal yang tak pernah kumengerti di bagian mana menyia-nyiakannya..
gema takbir berkumandang,
selama empat hari ini detak jantungku selalu berpacu lebih cepat..
aku harap jangan bedug yang ia pukul
lebih baik mereka pukul kepalaku.
aku mau LUPA !
sejak tanggal 19, sampai hari ini (7 agustus 2013)...
kemarin adalah pukulan telak, yang nyata membuat diriku koyak..
aku tak bisa makan,
aku tak bisa tidur,
aku tak bisa tenang,
kemarin ia mengatakan bahwa ia memang telah jadian dg mala, sejak tanggal 31 juli,
dan aku baru mengetahui seminggu setelahnya, yakni tanggal 6 agustus..
aku tidak bisa menuliskan betapa aku sakit dan terluka..
sakit ini terlalu sakit sampai aku tidak dapat mengatakannya, tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku ...
hatiku bengkak. aku menangis, hatiku bengkak dan rusak,
aku bahkan tak dapat lagi mengungkapkan apa yang kurasakan lewat puisi. semua mandek.
yang bisa kutulis di kertas-kertas itu hanya hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu hitam kelabu
begitu terus sampai kertas habis, dan aku hanya bisa menangis dan merobeknya.
luka ini dahsyat,
luka ini teramat pedihnya...
yang dapat kulakukan untuk menenangkan hatiku hanyalah shalat dan membaca Al-Qur'an..
aku tahu hanya Allah yang dapat membantuku, dan menghibur hatiku yang remuk redam.
aku terlalu takut untuk makan, karna yang terlintas hanyalah ceritanya ttg gadisnya yang sakit..
aku terlalu takut untuk tidur karna setiap kupejamkan mataku yang kulihat adalah dia menggenggam tangan gadisnya, dan dia menyatakan cinta padanya.
aku terlalu takut untuk duduk diam, karna yang terkuak adalah ucapan 'sayang' yang dia lontarkan pada gadisnya, dan malamnya yang dihabiskan untuk menelponnya.
aku sungguh tak sanggup untuk menerima semuanya,
aku sungguh tak sanggup untuk melihat semuanya ..
aku ingin pergi dan terantuk, dan melupakan semuanya ..
aku tak tidur selama empat hari ini,
aku tak makan selama empat hari ini ,
aku TAKUT !
aku ingin menutup mata namun pikiranku melanglang antara dia dan gadisnya ...
aku takut akan diriku sendiri, aku takut melihat cermin, aku takut berpikir, aku takut terjaga.
air mata ini takkan habis, hatiku sesak oleh sakit dan derita itu,
aku kuatkan hatiku dg menguatkan bahwa INI SALAHKU !
dia bilang aku tidak menghargainya,
dia bilang aku tidak menganggap dia laki-laki,
dia bilang aku terlalu egois,
lalu apa ? setelah aku berusaha berubahpun dia tak akan ada di sisiku ...
jadi yang sekarang tersisa adalah meyakinkan diri bahwa aku pantas menerima semua ini.
ini hukumanku karna menyia-nyiakan, hal yang tak pernah kumengerti di bagian mana menyia-nyiakannya..
gema takbir berkumandang,
selama empat hari ini detak jantungku selalu berpacu lebih cepat..
aku harap jangan bedug yang ia pukul
lebih baik mereka pukul kepalaku.
aku mau LUPA !
Subscribe to:
Posts (Atom)