by Amalia Triandara Rizal on Saturday, April 16, 2011 at 10:28pm
semua bikin aku kecewa dan sakit hari ini....
gak dia... yang sikapnya kaya gitu sama aku...
gak orangtuaku.. yang bertengkar kemudian diimbaskan kemarahannya padaku...
gak sahabat, yang sedang bahagia, (mana tega aku merusak hari bahagia buatnya??)
simpan saja sendirian disini..............................
aku bukan orang lemah. aku gaboleh cengeng. aku gaperlu dikasihanin.
aku masih bisa nahan ini semua, aku masih bisa menyimpan ini semua, aku masih bisa meredam ini semua....
***
sikap kamu yang kaya gitu bikin aku gak tenang....
segitu dosanya aku sama kamu sampe2 kamu kaya gitu...
percayakah kamu sama aku?
aku tau kamu lagi sedih, aku tau... masalahmu itu hanya masalah kesempatan...
ini semua takdir Tuhan, kamu gabisa merubahnya.
cuma 3 yang harus qta lakukan...
berusaha, berdoa dan betawakal.
kalau kamu sudah berusaha dan berdoa, ya kamu serahin semuanya ke Allah... karna Ialah sang sutradara.......
kalau memang sekarang kamu gagal, tahun depan masih ada.
kenapa Allah ga ngizinin kamu untuk lolos tahun ini? mungkin Ia merasa kamu belum siap, kamu mungkin akan menelantarkan akademikmu....
"husnudzanlah, Allah puny rencana yang lebih indah buat kamu...."
***
aku kepikiran. gak tau kan tadi aku abis kena geaku dari 2 orang karna hari ini aku latihan ga konsen?
ia salah aku, ngapain mikirin kamu. harusnya aku bisa fokus.
kalo aku gak sayang sama kamu ngapain aku mikirin kamu? rugi hati rugi waktu.
kamu jg gabisa dihubungi....
kenapa????
***
aku pusing liat mereka bertengkar,
hari ini tepat pukul 3 sore, saat hujan dengan teganya turun begitu deras dan petir menjilat-jilat langit...
disini aku hanya diam diatas....
suara amarah ayahku mengalahkan hebatnya suara petir diluar
luar biasa.
aku bosan dengan pertengkaran itu, aku bosan dengan teriakan2 itu....
dan terlebih, aku tidak ingin adikku tahu. ia masih terlalu kecil untuk mengerti problema di keluarganya.
yang ia tahu hanya ayah, ibu, ka manda teh tika, mba dara dan ia tinggal didalam satu rumah yang nyaman.....
ia tidak tahu keretakan didalamnya.
aku yang sudah terbiasa hanya diam dan menunggu dikamar sampai semuanya selesai....
aku tak ingin adikku tahu..... sungguh tak ingin....
endingnya?
aku habis.
mereka limpahkan semua murkanya padaku.
ya... aku yang salah....
aku menerima semua itu.
kuterima dan kumengerti....
dan hanya kusimpan....
#maaf, harusnya tak kutulis ini semua disini, ini terlalu pribadi dan aku sangat sangat bersalah telah menulis ini di jejaring sosial seperti ini...
maafkan aku....
aku hanya tak tahu dimana harus berbagi.....
(aku nyaris tak sanggup menyimpan semua ini sendiri... walau aku pikir aku bisa)
gak orangtuaku.. yang bertengkar kemudian diimbaskan kemarahannya padaku...
gak sahabat, yang sedang bahagia, (mana tega aku merusak hari bahagia buatnya??)
simpan saja sendirian disini..............................
aku bukan orang lemah. aku gaboleh cengeng. aku gaperlu dikasihanin.
aku masih bisa nahan ini semua, aku masih bisa menyimpan ini semua, aku masih bisa meredam ini semua....
***
sikap kamu yang kaya gitu bikin aku gak tenang....
segitu dosanya aku sama kamu sampe2 kamu kaya gitu...
percayakah kamu sama aku?
aku tau kamu lagi sedih, aku tau... masalahmu itu hanya masalah kesempatan...
ini semua takdir Tuhan, kamu gabisa merubahnya.
cuma 3 yang harus qta lakukan...
berusaha, berdoa dan betawakal.
kalau kamu sudah berusaha dan berdoa, ya kamu serahin semuanya ke Allah... karna Ialah sang sutradara.......
kalau memang sekarang kamu gagal, tahun depan masih ada.
kenapa Allah ga ngizinin kamu untuk lolos tahun ini? mungkin Ia merasa kamu belum siap, kamu mungkin akan menelantarkan akademikmu....
"husnudzanlah, Allah puny rencana yang lebih indah buat kamu...."
***
aku kepikiran. gak tau kan tadi aku abis kena geaku dari 2 orang karna hari ini aku latihan ga konsen?
ia salah aku, ngapain mikirin kamu. harusnya aku bisa fokus.
kalo aku gak sayang sama kamu ngapain aku mikirin kamu? rugi hati rugi waktu.
kamu jg gabisa dihubungi....
kenapa????
***
aku pusing liat mereka bertengkar,
hari ini tepat pukul 3 sore, saat hujan dengan teganya turun begitu deras dan petir menjilat-jilat langit...
disini aku hanya diam diatas....
suara amarah ayahku mengalahkan hebatnya suara petir diluar
luar biasa.
aku bosan dengan pertengkaran itu, aku bosan dengan teriakan2 itu....
dan terlebih, aku tidak ingin adikku tahu. ia masih terlalu kecil untuk mengerti problema di keluarganya.
yang ia tahu hanya ayah, ibu, ka manda teh tika, mba dara dan ia tinggal didalam satu rumah yang nyaman.....
ia tidak tahu keretakan didalamnya.
aku yang sudah terbiasa hanya diam dan menunggu dikamar sampai semuanya selesai....
aku tak ingin adikku tahu..... sungguh tak ingin....
endingnya?
aku habis.
mereka limpahkan semua murkanya padaku.
ya... aku yang salah....
aku menerima semua itu.
kuterima dan kumengerti....
dan hanya kusimpan....
#maaf, harusnya tak kutulis ini semua disini, ini terlalu pribadi dan aku sangat sangat bersalah telah menulis ini di jejaring sosial seperti ini...
maafkan aku....
aku hanya tak tahu dimana harus berbagi.....
(aku nyaris tak sanggup menyimpan semua ini sendiri... walau aku pikir aku bisa)
No comments:
Post a Comment